Rabu, 30 Maret 2011

Hai para Batik Indonesia lovers

Pagi itu
 
Dengan sabar, Bu Ani menuntun tangan Nana yang gemetar memegang canting berisi lilin panas.

"Pelan-pelan ... ikuti garis ... rileks aja, jangan tegang ...." pandunya dengan sabar.
 
Nana menurut. Ketegangan mencair. Perlahan namun pasti, tangannya mulai rileks, dan malam cair di ujung canting tak lagi berleleran di kain.

Nana tersenyum puas dan bangga.

Siang itu pelajaran Seni Rupa di Taman Dewasa Ibu Pawiyatan, Yogyakarta. Bu Ani memasukkan pelajaran membatik di dalam silabusnya.

Kelas tak pernah sepi saat pelajaran membatik.

Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kain dibagi jadi delapan kotakan. Masing-masing anak bertanggung jawab atas satu kotakan.

Tidak semua anak mempunyai jiwa seni dan telaten. Apalagi untuk membuat selembar kain batik yang cukup rumit.

Selanjutnya, tiap kelompok memroses selembar kain itu bersama-sama hingga tercipta kain batik cantik yang siap pakai.

Mereka dituntut untuk mengasah semangat gotong royong.

Memang Keindahan batik memang bukan pada hasilnya semata, tapi juga proses pembuatannya.

Kebersamaan ini bukan hanya ada di Pawiyatan, Yogya.

Tapi juga bersemayam di hati kita.

Kebersamaan Indonesia.

Salam
Tiana
BatikIndonesia.com


Jl. Laut Banda, Duren Sawit, Jakarta, DKI 13430, INDONESIA

To unsubscribe or change subscriber options visit:
http://clients.profollow.com/z/r/?jMxsjEycrLQsnMwsrJxMnLRmtBzszKwMLIw=